Sejak didirikan tahun 2004, UNESCO
Creative City Network terus meningkatkan cakupan jejaringnya ke seluuruh dunia.
Per Desember 2014, terhitung terdapat 69 kota kreatif dari 32 negara dengan 7
bidang kreatif. Lalu, seperti apakah indicator kota kreatif yang ditetapkan
oleh UNESCO?
Dikutip dari laman resmi https://en.unesco.org/creative-cities/,
UNESCO melansir sejumlah indikator kota kreatif yang harus dipenuhi oleh semua
kota yang mengajukan aplikasi ke UNESCO. Ke-18 indikator kota kreatif itu
antara lain: pertama, peran dan
dasar-dasar bidang kreatif dalam sejarah kota.
Kedua, pentingnya
ekonomi dan dinamika sektor budaya dan, jika mungkin, dari bidang kreatif yang
menjadi perhatian: data pada kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi dan
lapangan kerja di kota, jumlah perusahaan budaya, dan lain-lain.
Ketiga, pameran,
konferensi, konvensi, dan peristiwa nasional dan atau internasional lainnya
yang diselenggarakan oleh kota selama lima tahun terakhir, ditujukan untuk para
professional di bidang kreatif yang menjadi perhatian (pencipta, produsen,
pemasar, promotor, dan lain-lain.)
Keempat, festival,
konvensi, dan acara skala besar lainnya yang diselenggarakan oleh kota dalam
lima tahun terakhir di bidang kreatif yang menjadi perhatian dan ditujukan pada
penonton lokal, nasional, dan atau internasional.
Kelima, mekanisme,
kursus, dan program untuk mempromosikan pendidikan kreativitas dan seni bagi
kaum muda di bidang kreatif yang menjadi perhatian, baik dalam sistem
pendidikan formal maupun informal.
Keenam, belajar
seumur hidup, pendidikan tinggi, sekolah kejuruan, sekolah musik dan drama,
residensi dan pembentukan pendidikan tinggi lainnya yang mengkhususkan diri di
bidang kreatif yang menjadi perhatian.
Ketujuh, pusat
penelitian dan program di bidang kreatif yang menjadi perhatian.
Kedelapan, ruang
dan pusat kreasi yang diakui, produksi, dan penyebaran kegiatan barang dan jasa
di bidang kreatif yang menjadi perhatian, di tingkat profesional (misalnya
inkubator perusahaan budaya, kamar dagang).
Kesembilan, fasilitas utama dan ruang-ruang budaya yang didedikasikan untuk berlatih, promosi,
dan sosialisasi di bidang kreatif yang menjadi perhatian dan ditujukan untuk
masyarakat umum dan atau pemirsa tertentu (pemuda, kelompok rentan, dan
lain-lain.).
Kesepuluh, menunjukkan
maksimal tiga program atau proyek yang dikembangkan oleh kota dalam lima tahun
terakhir untuk mempromosikan partisipasi yang lebih luas dalam kehidupan
budaya, khususnya di bidang kreatif yang menjadi perhatian, terutama yang
ditujukan kelompok sosial yang rentan atau tidak beruntung.
Kesebelas, menunjukkan
maksimal tiga program atau proyek yang dikembangkan dalam lima tahun terakhir
di bidang kreatif yang bersangkutan yang telah membantu dan atau memperkuat
hubungan kerja sama antara kota, sektor swasta, pencipta, masyarakat sipil, dan
atau akademisi.
Kedua belas, peran profesional utama dan organisasi masyarakat sipil
non-pemerintah yang aktif dalam kota di bidang kreatif yang menjadi perhatian.
Ketiga belas, kebijakan dan langkah-langkah utama yang dilakukan kota dalam
lima tahun terakhir untuk meningkatkan status pencipta dan mendukung karya
kreatif khususnya di bidang kreatif yang menjadi perhatian.
Keempat belas, kebijakan dan langkah-langkah utama yang dilakukan oleh kota
dalam lima tahun terakhir untuk mendukung pendirian dan pengembangan industri
budaya lokal yang dinamis di bidang kreatif yang menjadi perhatian.
Kelima belas, inisiatif kerjasama internasional utama di bidang kreatif yang
menjadi perhatian, dikembangkan dengan kota dari berbagai Negara dalam lima
tahun terakhir.
Keenam belas, mekanisme dukungan, program, dan proyek yang dilakukan oleh kota
dalam lima tahun terakhir dengan mendirikan sinergi antara bidang kreatif yang
menjadi perhatian dengan sedikitnya satu bidang kreatif lainnya yang
difasilitasi oleh jaringan (cross-cutting
atau proyek lintas sektoral).
Ketujuh belas, inisiatif kerjasama internasional dan atau kemitraan yang
dikembangkan dalam lima tahun terakhir yang melibatkan sedikitnya dua dari
tujuh bidang kreatif yang difasilitasi oleh jaringan (cross-cutting atau proyek lintas sektoral).
Terakhir, fasilitas utama dan
ketersediaan infrastruktur dan acara, seperti pameran, konferensi, dan
konvensi, yang diselenggarakan oleh kota dalam lima tahun terakhir dengan
tujuan mempromosikan bidang kreatif yang dicakup oleh jaringan daripada bidang
kreatif utama yang menjadi perhatian oleh aplikasi.
Semua kota yang memenuhi
indikator tersebut akan bergabung menjadi bagian dari anggota UNESCO Creative
Cities Network (UCCN). Menurut Mission Statement Bologna Creative Cities Meeting,
Creative Cities Network ini bertujuan untuk memperkuat kreasi, produksi,
distribusi dan menikmati barang-barang dan layanan budaya pada level lokal.
Selain itu, mempromisikan kreativitas dan ekpresi kreatif khususnya di tengah kelompok rentan, termasuk perempuan dan generasi muda; meningkatkan akses dan partisipasi dalam dan untuk kehidupan budaya sama baiknya dengan menikmati barang-barang budaya itu sendiri; serta mengintegrasikan budaya dan industri kreatif ke dalam rencana pembanguan lokal.[]
kak, boleh dibantu indikator ini didapet dari website unesco ya ? boleh tak saya tau di bagian mana indikator ni di dapat ? terimakasih
ReplyDelete